BANDUNG, UNIKOM – Universitas Komputer Indonesia resmi mengukuhkan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, MT., menjadi guru besar dalam Ilmu Manajemen Kewirausahaan pada Kamis (12/12/2019) di Auditorium Lt. 17 Smart Building Unikom. Turut hadir dalam kesempatan ini Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018 Dr. H. Ahmad Heryawan Lc., M.Si., Istri Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 Atalia Praratya Kamil, S.IP., M.I.Kom., Kepala LL-Dikti Wilayah IV Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd, Direktur Karier & Kompetensi SDM Kemenristek Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A, para rektor, para pimpinan dan guru besar perguruan tinggi di Jawa Barat, para wakil rektor, jajaran dekanat dan seluruh jajaran pimpinan di lingkungan Unikom serta seluruh tamu lainnya seperti jajaran Yayasan Science & Technology, orang tua dan keluarga tercinta, para guru dan teman-teman mulai dari tingkat SD, SMP, SMA di Sulawesi hingga teman di perguruan tinggi dari program S1 Teknik Industri ITB dan S2 Transportasi ITB serta program S3 Doktor Manajemen Bisnis UNPAD.
Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku ketua senat sekaligus ketua pelaksana dalam kesempatan ini menyampaikan rasa haru dan bangganya atas keberhasilan Prof. Eddy dalam mendapatkan gelar guru besar ini, dimana guru besar dalam Ilmu Manajemen Kewirausahaan baru disandang pertama kalinya di Indonesia oleh Prof. Eddy. “Prof. Eddy bukan semata-mata ingin menyandang gelar profesor, tapi melalui pencapaian ini gelar guru besar dapat dijadikan sebagai motivasi atau acuan kepada para dosen khususnya di lingkungan Unikom agar dapat segera menyusul Prof. Eddy untuk meraih gelar profesor. Maka, dengan demikian hal ini dapat meningkatkan kualitas SDM di Unikom ke depannya.” tutur Umi.
Disisi lain Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si. selaku Direktur Humas dan Protokoler Unikom sekaligus sebagai Penanggung Jawab Upacara Sidang Terbuka Senat, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiannya, dimana Upacara berlangsung dengan hikmat dan lancar selain karena Allah meridhoi juga karena Tim Protokoler dan segenap panitia yang terlibat bekerja dengan solid, sepenuh hati dan semangat. Hal ini karena mereka turut merasa bahagia dan bangga pada Prof, Dr. Ir. H.Eddy Soeryanto Soegoto, MT. selain sebagai Rektor Unikom, beliau juga orang tua dan pimpinan yang memberikan banyak contoh tauladan tentang arti sebuah perjuangan hidup dan persaudaraan dalam bekerja, akhirnya berhasil menjadi Guru Besar atau Profesor.
Melalui orasi ilmiahnya yang bertajuk “Entrepreneur Sebagai Penggerak Ekonomi Bangsa Era Digital 4.0”, Prof. Eddy memaparkan beberapa alasan utama menjadi entrepreneur yakni: 1) Pekerjaan yang mulia; 2) Pekerjaan yang menyenangkan; 3) Menciptakan lapangan kerja; 4) Mengurangi pengangguran; 5) Mengurangi kemiskinan; 6) Menentukan kemajuan suatu bangsa; 7) Memengaruhi pembangunan ekonomi bangsa; 8) Mendidik bangsa dan dunia; 9) Menjadi orang kaya; 10) Terkenal oleh orang-orang; 11) Pemimpin bangsa; 12) Pahlawan pembangunan; 13) Hasil pendidikan: pencipta pekerjaan, bukan pencari kerja.
Dalam orasi ilmiahnya, Eddy menjelaskan bahwa entrepreneur merupakan salah satu kendaraan untuk mendayagunakan demografi penduduk, meningkatkan perekonomian sebuah negara dan daya saing bangsa. “Untuk membangun negara yang maju harus punya 2% entrepreneur dari jumlah penduduknya dan Indonesia telah memiliki 31% entrepreneur, maka dalam mendukung pencapaian hal ini Unikom telah mewajibkan mahasiswanya untuk mempelajari entrepreneurship.” ujar Eddy.
Lebih lanjut, Eddy memaparkan perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang untuk berwirausaha apalagi di era 4.0 yang segalanya serba digital. Dimana hasil riset Google dan Temasek menunjukkan bahwa Asia Tenggara memiliki potensi besar pasar online dalam menghadapi bisnis mendatang, tertulis bahwa pasar online di Asia Tenggara mencapai 200 miliar dolar AS atau Rp 2.647 triliun di tahun 2025. “Bertolak dari hasil riset tersebut, maka pengembangan kurikulum berbasis kewirausahaan secara intensif maupun ekstensif perlu dilakukan oleh perguruan tinggi sehingga lulusannya dapat menjadi job creator (pencipta lapangan pekerjaan) dan bukan job seeker (pencari kerja)." katanya.
Direktur Karier dan Kompetensi SDM Kementerian Riset dan Teknologi Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A., melalui sambutannya meminta agar guru besar di Indonesia harus terus dapat berpartisipasi aktif dalam meneliti dan menulis publikasi ilmiah. “Saat ini dari 290.000 dosen di Indonesia hanya 2,4% yang baru guru besar dengan gelar profesor. Maka, diharapkan ke depannya akan semakin tumbuh guru besar-guru besar baru di Indonesia.” harap Bunyamin.
Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan “Guru besar itu bukan sesuatu yang sulit, karena guru besar merupakan suatu hal yang mudah. Menjadi guru besar bukan perkara kemampuan tapi keinginan, dimana kemampuan pada dasarnya telah dimiliki oleh setiap dosen. Maka, melalui kesempatan ini khususnya dosen di lingkungan Unikom harus termotivasi dengan pencapaian Prof. Eddy. Mudah-mudahan dengan hal ini akan mampu mendorong semangat dan keinginan dalam mencapai sebuah impian.” ujar Uman.
Sejalan dengan hal tersebut, Dr. H. Ahmad Heryawan Lc., M.Si., mendukung bahwa gelar profesor bukanlah menjadi tujuan akhir, melainkan dapat menjadi pembuka jalan dalam meraih tujuan-tujuan selanjutnya. “Penelitian ilmiah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena minimal di sebuah negara harus hadir 4% dari populasi yang berprofesi sebagai entrepreneur (wirausaha) dimana hal ini akan mentriger pertumbuhan ekonomi nasional.” tutur Aher.
Melengkapi Upacara sidang terbuka senat dalam rangka pengukuhan guru besar Prof. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, MT., acara ditutup dengan pemberian ucapan selamat dan foto bersama guna dokumentasi diawali dari jajaran senat, seluruh jajaran pimpinan, sahabat, kerabat, keluarga, dosen, karyawan, organisasi mahasiswa hingga panitia yang terlibat. Selanjutnya, pembawa acara menutup acara dengan mensilakan para tamu undangan untuk menuju ke lantai 16 dan 15 Smart Building Unikom guna menikmati hidangan santap siang yang telah disediakan. (Direktorat Hms & Pro)